Pages

Pembelajaran Berdiferensiasi Produk

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah pembelajaran berdiferensiasi produk. 

Apa itu pembelajaran berdiferensiasi produk? Mari kita temukan jawabannya pada infografis berikut ini.


Ki Hadjar Dewantara: Komandan Perjalanan Pendidikan Nasional

Ki Hadjar Dewantara memiliki pandangan yang luas terkait dengan pendidikan. Sejak Indonesia belum merdeka, beliau telah memikirkan pendidikan Indonesia yang timpang antara bangsa Belanda dengan bangsa berdarah pribumi. Bangsa Belanda ataupun yang berdarah Eropa mendapat kemudahan dalam mengenyam pendidikan, sedangkan bangsa pribumi sangat dibatasi untuk mendapatkan pendidikan. Adapun pribumi yang mendapat kesempatan pendidikan pun ternyata sengaja dimanfaatkan untuk mengabdi bagi Belanda. Pendidikan seakan sebagai alat penjajahan pula.

Ki Hadjar Dewantara melihat kondisi demikian turut mengkritisi dan beraksi atas hak dari penduduk Indonesia sejak Indonesia belum merdeka hingga Indonesia telah merdeka. Perbedaannya adalah terletak pada bentuk perjuangan beliau dalam mengayomi dunia pendidikan. Pada era sebelum kemerdekaan, memikirkan secara sungguh-sungguh bagaimana agar pribumi mendapatkan hak pendidikan, tidak terbatas pada keturunan maupun gender, semua mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan.

Ki Hajar Dewantara melalui pengalaman politiknya akhirnya menjadi pegiat pendidikan. Ia bersama rekan-rekannya turut mengusung Budi Utomo yang merupakan organisasi pemuda pertama. Tidak lama setelah itu, didirikanlah Sekolah Taman Siswa yang mengimplementasikan belajar dengan rasa kebebasan. Belajar tanpa ada kunjungan diskriminasi yang berdasarkan keturunan ataupun darah. Belajar juga dilakukan tanpa ada batasan laki-laki dan perempuan. Belajar tersebut tanpa ada ancaman harus mengikuti pedoman pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diterapkan dalam pemerintahan penjajah. Pada saat itu pendidikan yang diperjuangkan adalah bagaimana pendidikan menjadi hal yang layak dimiliki dan layak dijalani dengan tepat.

Di dalam pidatonya pada tahun 1956 di UGM, konsep belajar yang dilandasi kebebasan ini diteliti kembali melalui pernyataannya atas pidato yang diungkapkan oleh Dr Sardjito. Ia mencermati konsep sifat, bentuk, isi, dan irama dalam menjalankan esensi pendidikan. Pendidikan tidak hanya terbatas pada rasa kebebasan saja, akan tetapi perlu juga adanya penghayatan dari keempat konsep tersebut dengan penuh kesadaran. Siapapun yang belajar perlu mengerti bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang perlu dijaga. Oleh karena itu, kebebasan belajar juga dilandasi dengan adanya karakter yang kemudian perlu diperhatikan dalam pendidikan. meskipun begitu, beliau menekankan bahwa pendidikan tidak bisa menyamakan model seperti dahulu kala. Pendidikan perlu diterapkan sesuai zamannya.

Ketika zaman penjajahan, Ki Hadjar menentang penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan yang hanya untuk kepentingan pemerintah Belanda sendiri. Ki Hadjar berupaya untuk menumbuhkan bangsa Indonesia yang berjiwa merdeka, pandai, terampil, dan tidak tergantung kepada para penjajah. Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar tetap mengusung pembelajaran yang merdeka namun tetap tidak lupa pada tujuan bangsa Indonesia untuk mandiri dan maju dengan usaha dari generasi penerusnya yang sungguh-sungguh dalam belajar (Wijaya, 2018: 75-76).

Mari kita merefleksi diri. Ki Hadjar Dewantara telah begitu banyak berkontribusi untuk pendidikan Indonesia. Bagaimana dengan kita sebagai pelaku pendidikan?


Referensi

Wijaya, Pungkit. 2018. Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia. Bandung: Nuansa Cendekia.

Pembelajaran Berdiferensiasi, Apakah Itu?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rekan-rekan yang baru saja terjun ke dunia pendidikan mungkin akan merasa asing saat mendengar istilah Pembelajaran Berdiferensiasi. Istilah ini lekat kaitannya dengan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. 

Dalam setiap kesempatan pembelajaran di kelas, seorang guru pasti akan mendapati siswa yang bermacam-macam. Seorang guru mungkin juga akan mengidentifikasi kelebihan setiap peserta didiknya yang tentu saja berbeda-beda. Bagaimana menyikapi ini semua?


Pengalaman Mendaftar S2 pada Masa Pandemi Corona (Jalur CBT di Kampus UNY)

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Rekan-rekan semua, perkenankan saya sedikit berbagi pengalaman saat mendaftar S2 di UNY, khususnya pada masa pandemi corona ini. Ada beberapa perbedaan dalam penerimaan mahasiswa S2 tahun ini, baik dalam teknis maupun syarat-syarat yang mesti dipenuhi. Saya harap ini dapat bermanfaat untuk persiapan rekan-rekan yang lebih baik dalam mendaftar S2 hingga sampai tes selesai. 

Proses Pendaftaran


Terdapat dua jalur pendaftaran S2 di UNY, yaitu jalur portofolio dan CBT. Perbedaan dari keduanya bukan hanya terletak pada ada atau tidaknya syarat berupa tes, namun juga berkas yang mesti diunggah untuk mendaftar. Pada jalur CBT, syarat-syarat wajibnya yaitu KTP, foto, ijazah, transkrip nilai, bukti akreditasi prodi, dan pemberi rekomendasi. Pada jalur portofolio, terdapat syarat wajib tambahan berupa sertifikat TPA, sertifikat TOEFL, dan file tugas akhir berformat pdf. Selain itu, ada syarat tidak wajib berupa scan sertifikat pendidikan/pelatihan, piagam penghargaan, sertifikat organisasi dan atau seminar, juga file karya ilmiah yang pernah dibuat. Dengan ketentuan unggah tersebut, rekan-rekan dapat mendaftar di rumah masing-masing, dan untuk pembayaran dapat dilakukan di bank terdekat bahkan juga dengan menggunakan mobile banking.

Dari dua jalur tersebut, saya memilih jalur CBT di kampus. Untuk diketahui bahwa ada juga jalur CBT domisili yang tesnya dapat dilakukan dari rumah, dengan persyaratan koneksi internet, aplikasi, dan gawai yang memadai. Namun jalur ini tidak saya pilih karena jarak dari rumah ke kampus masih bisa terakses. Untuk mengikuti CBT di kampus, semua peserta tes wajib membawa surat keterangan sehat dari daerah asal. Untuk mendapatkannya, akses dapat dilakukan di klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat. 

Persyaratan ijazah dan transkrip nilai yang diunggah hanya berupa scan dari aslinya, sehingga tidak perlu legalisasi terlebih dahulu. Akan tetapi, fotokopi ijazah cetak yang dilegalisasi tetap diperlukan untuk dibawa pada saat ujian. Apabila belum ada ijazah, ada alternatif berupa surat keterangan lulus asli. Untuk mendapatkan keterangan akreditasi prodi bisa dengan menghubungi fakultas masing-masing.

Adapun persyaratan rekomendasi dosen, prosesnya dapat dilakukan dengan menghubungi dosen pembimbing atau dosen pengajar semasa kuliah S1. Dengan mencantumkan alamat email dan nomor telepon aktif, dosen kemudian melakukan konfirmasi dari alamat email tersebut. Pendaftar dipersilakan mengingatkan untuk konfirmasi maksimal sekali dalam sehari. Proses dapat diteruskan ke cetak kartu ujian walaupun dosen belum mengonfirmasi. Sampai tahap ini, pilihan jadwal ujian dapat dilakukan. Saya mendapat jadwal pukul 07.00-12.00 WIB.

Proses Ujian


Sebelum mengikuti tes, semua peserta membawa 1) surat keterangan sehat, 2) KTP asli, 3) kartu peserta cetak, dan 4) Fotokopi ijazah yang disahkan atau surat keterangan lulus. Keempat syarat ini juga yang hanya diperkenankan untuk dibawa masuk ke ruang ujian. Selain itu, barang-barang lain seperti pulpen, stopmap, dan air minum tidak diperkenankan dibawa. Sebelum masuk ruang, petugas akan memeriksa setiap peserta dengan dua alat, yakni metal detector dan pengukur suhu badan.

Tes yang saya ikuti berada di gedung Limuny. Pada pukul 07.00, seluruh peserta mendapat pengarahan pelaksanaan ujian di tenda yang didirikan di depan gedung. Setiap peserta diberi satu tempat ujian tetap. Ada dua sesi dalam CBT ini, yaitu TPA pada sesi pertama pukul 08.00-09.45, dilanjutkan tes Kemampuan Bahasa Inggris pukul 10.00-12.00. Ada jeda 15 menit untuk istirahat, disediakan snack oleh panitia, dan peserta diminta untuk kembali ke tenda depan gedung. Protokol jaga jarak diterapkan pada renggangnya jarak kursi-kursi di tenda, dan juga tempat ujian yang dikosongkan satu tempat duduk diantara peserta lain. Selama ujian, seluruh peserta diharuskan tetap memakai masker.

Pengumuman


Hanya ada satu website yang menyediakan pengumuman, yaitu di pmb.uny.ac.id. Untuk mengetahui hasil tersebut, bisa dituliskan nomor peserta yang tertera di kartu peserta dan tanggal lahir peserta terlebih dahulu. Setelah proses ini dilakukan, ada informasi tahap-tahap yang sudah cukup rinci untuk dilakukan hingga kemudian bisa melakukan cetak KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) sementara. Untuk ini, perlu persiapan file foto menggunakan jas hitam, baju putih, dan dasi hitam sebagai foto pada KTM sementara. Untuk putra menggunakan latar biru, dan putri menggunakan latar merah. Adapun KTM yang sebenarnya akan dicetak setelah situasi pandemi ini membaik.

Saat tulisan ini dibuat, masih ada gelombang 3 yang dapat diikuti. Untuk proses dan informasi lebih lanjut, rekan-rekan bisa langsung mengunjungi laman pmb.uny.ac.id pada bagian pendaftaran pascasarjana. Penulis pada saat itu terus memantaunya setiap hari, karena perubahan informasi baik tanggal maupun teknis dapat berubah sewaktu-waktu. Harap maklum, karena situasi pandemi ini saja dapat berubah sewaktu-waktu. Betul kan? 😊

Demikian sedikit pengalaman saya. Bila ada salah kata maupun diksi mohon dimaklumi dan dimaafkan. Hehe. Semoga bermanfaat, karena tulisan ini memang dimaksudkan agar rekan-rekan lebih siap mengikuti ujian ataupun mendaftar dengan tanpa ujian. Untuk yang belum mendaftar, kesempatan ini dapat jadi celah memandang masa depan. Akankah siap melalui pendaftaran beserta pembelajaran secara daring dan berprotokol kesehatan, ataukah menunggu hingga situasi buruk mereda sembari mengumpulkan amunisi di tahun berikutnya?

Mesin Hitung

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Salam kenal, saya Mahira, seorang mahasiswa jurusan bahasa di Yogyakarta. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Asmaul Husna